• Liputan Sunday Jazz #68

    Bandung, House of Embargo, 8 Juni 2014.
    David Manuhutu feat. Grace Sahertian, E. I. P., Iman Brata Trio, OQ & Friends, Routes 21.

    Oleh: Galant Yurdian

    Header

    Akhirnya Sunday Jazz ke-68 kembali diselenggarakan di House of Embargo pada Minggu malam, 8 Juni 2014 lalu, setelah 2 minggu sebelumnya penyelenggaraan Sunday Jazz #67 juga diselenggarakan di tempat ini, dan merupakan penyelenggaraan perdana Klab Jazz di tempat ini.

    Acara dimulai saat jam 19.30 dan dibuka oleh E.I.P., jazz rock trio yang terdiri atas Evan Natanael (drum), Muhammad Ilham (bass) dan Ipung Permadi (gitar). Iya. Nama band ini berasal dari inisial nama panggilan ketiganya: Evan, Ilham dan Pung. Performance mereka malam itu cukup seru.  Evan dengan permainan drum-nya asik dan ciamik, Ilham dengan cabikan bass dibantu oleh efeknya yang begitu mengisi dan Pung yang begitu kalem tanpa ekspresi dan terlihat terlalu fokus dengan gitarnya. Sayang hanya 3 lagu saja yang mereka bawakan dalam format instrumental, dari meng-cover free-jam-nya Larry Carlton,  “Lucky 7”-nya Dennis Chambers, Victor Wooten dan Greg Howe, dan terakhir lagu mereka sendiri, “Fusion Ground”.

    Routes IBT

    Aksi ke-2 dilanjutkan oleh Routes 21, pop jazz band yang terbentuk dari awal 2013 yang terdiri atas Rosy Anindya (vokal), Dave Adiwianto (drum), Denise Julia Adiwianto (bass), Zitro Alviotti (saxophone), Gerson Valdo (keyboard) dan seorang gitaris additional. Mereka meng-cover 6 lagu dengan aransemen yang chill, seperti “Mind Trick”-nya Jamie Cullum, “Closer”-nya Corinne Bailey Rae, “Aku dan Hadirmu”-nya Barry Likumahuwa Project,  “Jangan Memilih Aku”-nya Anang, “Moody’s Mood For Love”-nya George Benson dan “Malam Biru”-nya Sandhy Sondoro. Karena membawakan beberapa lagu populis dalam aransemen lain sehingga menarik penonton untuk ikut bernyanyi. Nice!

    Aksi ke-3 malam itu tidak kalah seru. Ada Imam Brata Trio, jazz rock progressive trio yang terdiri dari Abank Kramadibrata (gitar vokal), Ade Kramadibrata (drum) dan Gabriel Surya (bass).  Membuka performance mereka dengan lagu sendiri, “Menanam Padi” dan dilanjut dengan meng-cover “Summer Romance (Anti-gravity Love Song)”-nya Incubus dengan format instrumental. Lalu Abank sempat bernyanyi saat membawakan lagu “Change The World” milik Eric Clapton. Selesai langsung dihajar dengan “Tipatina’s”-nya Mike Stern yang begitu nge-funk. Aksi mereka sangat atraktif dan dan bisa dibilang paling nge-rock di antara pengisi lain. Ade sempat terlihat beberapa kali memejamkan mata dari balik set drum saking enjoy-nya. Haha. Dan akhirnya lagu “Rock Camp” milik Tohpati Bertiga dipilih untuk menutup aksi klimaks mereka malam itu.

    OQ EIP

    Selesai Imam Brata Trio, penonton semakin ramai. Mereka tampak tidak sabar menanti pengisi berikutnya yang paling ditunggu malam itu. Ya. Ada David Manuhutu yang selama ini dikenal sebagai pianis bintang muda jazz Indonesia yang baru pulang dari Berklee College of Music, Amerika Serikat. David tidak sendirian. Malam itu dia ditemani oleh Grace Sahertian (vokal), Topan Abimanyu (gitar), Taufik Eka (bass) dan Fuad Rudyan (drum). Untuk beberapa penikmat musik lokal nama-nama ini mungkin sudah tidak begitu asing di telinga.

    Begitu selesai men-set gear masing2 yang lumayan menghabiskan ruang di atas panggung, David and the gangs membuka aksi mereka dengan “My Cherie Amour” milik Stevie Wonder. Di awal sedikit ada kesalahan teknis dimana sound keyboard David sedikit pecah di sound keluar, drum Fuad (terutama snare) terdengar terlalu dominan dan vokal Grace seakan “termakan” oleh semua instrumen. Begitupun saat mereka membawakan lagu ke-2, “Gonna Be Alright (F.T.B.)”-nya Robert Glasper Experiment. Namun akhirnya sound terdengar lebih blend begitu mereka membawakan lagu ke-3, “Free Your Dreams” milik Snarky Puppy. Aksi mereka yang sangat atraktif dan memukau membuat penonton tidak terlalu menghiraukan hal itu. Penonton lebih konsen mengangguk-anggukan kepala mengikuti groove band ini. Asik! Performance mereka yang begitu soulful ini ditutup dengan lagu “Afro Blue” karya Mongo Santamaria, namun populer di dunia jazz melalui aransemennya John Coltrane. Versi yang dibawakan David malam itu adalah aransemen terbaru Robert Glasper feat. Erykah Badu yang disambut dengan tepuk tangan penonton yang begitu meriah. Asik!

    David Manuhutu Mia

    Begitu David Manuhutu and friends turun panggung, pengisi terakhir mulai naik. Mereka adalah OQ & Friends, trio straightahead yang terdiri dari Okki Jatikusumah (gitar), Albert Suriadi (drum) dan Ferry Herianto (bass). Meskipun Albert membawa set drum sendiri, persiapan mereka bisa dibilang yang paling cepat. Tanpa banyak bicara, “Bad Sound Blues” milik mereka sendiri langsung membuka performance mereka yang kemudian dilanjutkan dengan meng-cover “Have You Met Miss Jones”. Alunan swing jazz mereka seakan menjadi cooling down bagi penonton setelah sepanjang acara dijejali oleh musik yang full groove. Lalu mereka membawakan “I Love You” milik Cole Porter. Begitu mereka membawakan “Yardbird Suite” milik Charlie Parker, Okky dan Ferry sempat tersenyum bareng padahal jari mereka sedang sibuk degan instrumen masing-masing. Aksi mereka ditutup dengan lagu sendiri yang berjudul “Ilang Hape” yang menutup acara Sunday Jazz malam itu.

    Acara Sunday Jazz selesai dan semua pengisi acara sudah tampil bukan berarti keseruan malam itu selesai. Karena selalu ada jam session di setiap pasca-acara. Setiap orang, baik pengisi maupun penonton, dibebaskan untuk naik ke atas panggung dan jamming bareng. Dan pada malam itu ada Christ Stanley pada keyboard, David Manuhutu pada gitar (iya, dia megang gitar), Hajar pada gitar, Hizkia pada bass dan Albert yang masih belum turun dari stage tetap pada drum. Mereka jamming dengan lagu-lagu jazz standards seperti “There is No Greater Love” ciptaan Isham Jones dan “Straight no Chaser” ciptaan Thelonious Monk.

    Sunday Jazz #68 Slide

    Setelah itu David, Hajar dan Hizkia turun panggung digantikan oleh Arif Ginandjar (Satura), Okky dan Ferry. Jadinya seperti OQ & Friends feat. Arif dan Stanley. Haha. Mereka jamming dengan lagu “Blue Bossa” ciptaan Kenny Dorham.

    Selesai dengan komposisi “Blue Bossa”, Albert dan Stanley turun, lalu Joo Yang naik memainkan drum. Mereka jamming dengan lagu “All The Things You Are” ciptaan Jeromen Kern. Dan lagu ini menutup jam session malam itu.

    Minggu malam dengan jazz itu menyenangkan sekali bukan?

    ___________________________________________
    Penulis: Galant Yurdian tweeter

    Penyunting: Dwi Cahya Yuniman
    Foto: Mia Damayanti Sjahir & Dwi Cahya Yuniman

    :: Liputan Sunday Jazz #67
    :: Liputan Sunday Jazz #61

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Arsip Klab Jazz