• Liputan Sunday Jazz #61

    Bandung, Bober Café Tropica, 8 September 2013
    Aboda, No Rules Quartet, Routes 21, Sasadana & Klab Jams bersama Aj.theReal

    Oleh: Yuni Salya

    Header

    Akhir pekan kemarin, 8 September 2013 Klab Jazz kembali mengadakan event rutin bertajuk Sunday Jazz. Mulai September ini, event Sunday Jazz akan menggunakan penomeran berdasarkan penyelenggaraan Sunday Jazz Pertama pada April 2010 di Potluck Kitchen 3 tahun lalu. Edisi September ini merupakan Sunday Jazz pertemuan ke #61 dan diselenggarakan di Bober Café Tropica, Jl. Sumatra No. 5.

    Sunday Jazz kali ini dibuka dengan session Klab Jams yang kembali dihidupkan setelah rehat beberapa waktu.  Menurut rencana, Klab Jams akan menjadi program pembuka setiap penyelenggaraan Sunday Jazz. Kemarin, sekitar pukul 17.00 pianis/keybord player AJ. TheReal, yang akhir-akhir ini sibuk dengan album solo hip-hop dan grup duo Aperplea, mengantarkan sesi Klab Jams hingga lepas maghrib.

    #61 Klab Jams

    Penampil pertama adalah grup musik yang baru terbentuk di awal tahun 2013, Routes 21. Mengusung nuansa jazzy pop, grup yang terdiri dari para remaja belia : Dave Adiwianto (drums), Denise Julia Adiwianto (bass), Zitro Alviotti (saxophone), Moch Saeful (trumpet), dan Szaskia Shabrina (keyboard) cukup piawai membawakan repertoire Barry Likumahuwa, Walkin’ with The Bass. Dilanjutkan dengan beberapa karya dari musisi dalam negeri, sang vokalis, Rosi Anindya membawakan lagu andalan Sandhy Sondoro Malam Biru, kemudian karya grup Soul of Magnolia dan Soulvibe. Penampilan mereka ditutup dengan membawakan karya lawas Earth Wind and Fire, September.

    #61 Routes 21

    Penampil kedua adalah SASADANA, grup jazz remaja yang sedari awal telah mencoba menggunakan elemen musik tradisional (etnik) sebagai bagian konsep bermusiknya, menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.

    Kata SASADANA (bahasa Sunda) berarti “sebunyinya”, begitulah mereka sampaikan dengan canda khas orang Sunda. Pemain biolanya, Pangestu Hning Bhawana sebelumnya telah beberapa kali tampil sebagai solois, baik bersama grup sang guru Ammy Alternative Strings, atau juga sebagai solois tamu di grup-grup blues yang bermain di program-program blues Klab Jazz (Blues Platform, dll). Ditemani oleh 4 orang temannya, Rifky Adam Rahman (bass), Digun Guntara Barnas (drum, tatabeuhan), Lingga Angling Raspati (suling), dan Maulana Agung (gitar).

    #61 Sasadana
    Sasadana membuka penampilan mereka dengan “Bubuka” (bahasa Sunda), yang berarti Pembukaan. Dilanjutkan dengan lagu daerah, Jali-Jali” (Jakarta), ”Janger” (Bali) dan ditutup dengan  lagu daerah Jawa Barat “Jaleuleuja” dengan tambahan vokal.

    Konsep musik ‘etnik jazz’ yang menarik berhasil mereka bawakan dengan sesekali bermain solo pada drums, bass dan violin diiringi suara suling dan tatabeuhan yang ramai.

    Dari ibu kota, Jakarta grup ABODA menjadi penampil ketiga di acara Sunday Jazz kali ini. Grup yang terdiri dari empat bersaudara; Timotius Noya (piano & keyboards), Fanuel Noya (drums), Filemon Noya (guitars), dan  Clement Noya (bass) mengusung black music, fusion dan smooth jazz. Grup yang terbentuk atas pengaruhnya di musik gospel di tahun 1999 ini, malam itu merupakan kali ketiga tampil di Sunday Jazz, yaitu pada 2011 (Sunday Jazz @ Dago Plaza) dan 2012 (Sunday Jazz @ Plate for Me).

    #61 Aboda

    Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kali ini mereka lebih membawakan lagu-lagu daerah Indonesia bagian timur, yaitu lagu daerah Papua dan Ambon. Suasana meriah dari lagu-lagu khas Indonesia bergema megah pada Sunday Jazz kali ini.

    Penampilan mereka diawali dengan membawakan  karya instrumental bertajuk “Backyard”, dilanjutkan dengan beberapa lagu daerah, yaitu “Yamko Rambe Yamko” (Papua), dan dua lagu daerah Ambon dan diakhiri dengan karya instrumental aransemen mereka sendiri.

    #61 No Rules Quartet

    Sebagai penampil terakhir, grup baru asal Bogor, No Rules Quartet yang digawangi oleh Ardiansyah “Umay” Umardani (saxophone) bersama rekan-rekannya Garna Kharisma (piano/keyboard), Agung Zulhen (bass), dan Ramadhana (drums) menjadi daya tarik tersendiri dengan membawakan repertoar musisi-musisi era 1960-an, yaitu Miles Davis dan Wayne Shorter.

    Umay sendiri, terakhir tampil di acara Klab Jazz di Groove Collective #04 di Prime Cafe bersama kelompok Outside Project. Outside Project sendiri tampil pertama kali saat mengikuti Jatinangor Jazz Event 2011 yang lalu.

    No Rules Quartet, yang mengusung fusion/post bop mengawali penampilan mereka dengan membawakan “Milestones” (Miles Davis), “Footprints” (Wayne Shorter), kemudian karya Jeff Lorber bertajuk “Hudson” yang cenderung electric jazz/fusion, dengan menggabungkan repertoar Incognito “Colibri”  yang dimainkan sedikit samba. Kemudian diakhiri dengan repertoar karya Marcus Miller “Tutu” yang dimainkan secara post-bop.

    Konsep “No Rules” berhasil mereka sampaikan melalui permainannya yang terkesan tanpa aturan/pakem-pakem tertentu.

    ___________________________________________
    Penulis: Yuni Salyatweeter

    Penyunting: Dwi Cahya Yuniman
    Foto: Dwi Cahya Yuniman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Arsip Klab Jazz