Ada suatu masa dalam sejarah perjalanan musik jazz dunia, termasuk di Indonesia, musik fusion; yang merupakan hibrid dari musik jazz tradisional dengan musik pop elektronik tujuh puluhan (r&b, rock), merupakan “mainstream” dalam dunia musik jazz dunia, dengan segala pro kontranya. Era musik ini untuk sekelompok orang penggemarnya di Indonesia merupakan era yang teramat melekat dalam kenangan “bermusik”nya.
Musik fusion era ini memang tidak “sedalam” musik jazz akustik sebelum-sebelumnya, baik dalam komposisi maupun dalam tehnik bermain. Tapi juga berbeda dengan fusion era setelahnya, yang kemudian dikenal sebagai “smooth jazz”.
Pada era ini berjaya nama-nama “besar” seperti George Benson, The Crusaders, Deodato, Eric Gale, Herbie Hancock, Chuck Mangione, Bob James, Hubert Laws, Herbie Mann, David Sanborn, Spyro Gyra, Grover Washington, Jr., dll.
Fusion Flava mencoba membawa “para penggemarnya” kembali ke era tersebut, namun dibawakan dalam gaya masa kini.
Kalau saat sekarang kita mengenal istilah sebutan dan komunitas penggemar musik “klasik rock”, dan “klasik disco”, melalui Fusion Flava ini mungkin tidak tertutup kemungkinan kita akan mulai mengenal istilah sebutan dan komunitas penggemar musik”klasik fusion”.
Kita lihat saja.
/DCY